Senin, 06 Mei 2013

Instalasi Adobe Master Collection CS 5

Cara Menginstal Adobe Master Colection CS 5



Gambar 1. Bagian menu depan dalam proses menginstal
  1. 1.       Klik Application Set-Up Adobe Master Collection CS5 lalu akan muncul tampilan seperti gambar di atas setelah itu klik tombol ACCEPT

Gambar 2. Bagian menu serial number
  1. 2.       Jangan klik Provide a serial number, abaikan saja . Lalu klik Install this product as a trial, kemudian pilih bahasa [English (international)] dan klik Next


Gambar 3. Bagian menu Options

  1. 3.       Karena tadi kita klik Install this product as a trial ,maka menu Adobe ID tidak akan di tampilkan, lalu pada tahap Options ini terdapat Location yang berfungsi untuk menempatkan folder instalasi ini tersimpan. Pilihlah Produk dari adobe mana kah yang kalian ingin instal, klik ceklis pada bagian kotak kolom yang sudah di tandai. Setelah itu klik Install



Gambar 4. Bagian proses instalasi

  1. 4.       Tunggu proses loading instalasi ini selesai dan setelah proses loading mencapai 99% jangan membuka Aplikasi, tutup semua aplikasi yang sedang di gunakan (untuk sementara), Jika proses loading selesai klik Continue 


Gambar 5. Bagian Akhir dari Instalasi

  1. 5.       Inilah tampilan akhir dari proses instalasi, icon - icon itu adalah lambang dari produk software yang kitatelah instal tadi, setelah itu klik Next




Gambar 6. Catatan Penting
  1. 6.       Pada bagian ini menerangkan tentang catatan penting selama proses instalasi, disini dijelaskantentang komputer dijalankan pada sistem operasi 32-bit / 64-bit. pada produk ini Adobe Premiere Pro CS5 dan Adobe After Effects CS5 hanya bisa di instal pada komputer yang dijalankan oleh sistem operasi 64-bit, jika anda ingin menginstal produk  Adobe Premiere Pro CS5 dan Adobe After Effects CS5 anda harus meng-upgrade komputer anda terlebih dahulu. Setelah itu klik Done


Gambar 7. Proses pengcopy'an Crack tahap ke 1

  1. 7.       Pada tahap berikut masuk ke folder anda tempat menyimpan CS5 Crack lalu copy Application extension amtlib.dll 



Gambar 8. Proses pengcopy'an Crack tahap ke 2

  1. 8.       Setelah Application extension amtlib.dll  di copy lalu masuk ke folder Program File setelah itumasuk ke folder Adobe dan di folder itulah tempat Software itu disimpan, langkah terakhir adalahmem- paste kan Application extension (amtlib.dll) yang tadi kita copy kedalam semua folder yang ada (Tahap pengcopy'an Crack ini adalah sebagai pengganti Serial Number yang tadi kita tidak isi, hal ini dilakukan agar Software ini tidak Trial dan dapat digunakan setiap saat )

Instalasi Operating System Windows XP

1. Ubah Boot Priority yang ada di BIOS pada komputer dengan cara Menekan Delete, Esc, F1, atau F2 pada keyboard saat komputer baru dinyalakan. Pada BIOS SetUp, cari menu yang berhubungan dengan Boot Priority dan jadikan CDROM atau DVDROM sebagai urutan pertama dan Harsdisk/HDD urutan keduanya, save dan restart (setiap komputer kadang berbeda tipe BIOS dan menunya, tapi yang penting jandikan CDROM di urutan pertama).
2. Tunggu sampai ada tulisan Press any key to boot from CD.. maka tekan sembarang tombol pada keyboard.
2. Maka akan muncul Windows Setup seperti gambar dibawah ini
 
 3. Pada saat itu file-file dari CD sedang di load ke komputer
4. Setelah itu ada tiga pilihan Instalasi, Enter untuk menginstal Windows XP, "R" untuk Repair Windows XP yang sebelumnya sudah terinstal, dan F3 untuk keluar dari proses istalasi.
5. Akan ada Windows XP Licensing Agrement, untuk menyetujui ketentuan tekan F8
6. Selanjutnya proses Pastisi Harddisk, ukuran/kapasitas dan jumlah partisi terserah anda.
Perhatian : "jika sebelumnya sudah terinstal Sistem Operasi, hapus dulu partisi sistemnya kemudian baru tentukan lagi partisinya. jika tidak maka sistem operasi akan korup/error"
7. Kalo mau langsung menginstal, tekan Enter, tapi kalo mau membagi partisi, tekan C. maka akan tampil pembagian partisi seperti gambar dibawah ini (pembagian dalam satuan MB. contoh : jika ingin 25 GB, maka  ditulis 25000 MB).
 
8. Jika sudah, tekan Enter pada partisi yang anda inginkan (saya sarankan pada partisi urutan pertama, untuk mempermudah proses instalasi).
9. Maka akan muncul pilihan format partisi (saya sarankan pilih yang Quick, karena prosesnya lebih cepat). Ket : FAT untuk harddisk kurang dari 10 GB dan NTFS untuk harddisk lebih dari 10 GB.
10. Lalu proses format berlangsung seperti gambar dibawah ini.
 
11. Setelah itu, proses penyalinan file instalasi.
12. Setelah proses penyalinan selesai, komputer akan restart otomatis. untuk mempercepat restart, anda bisa langsung tekan Enter.
13. Lalu akan muncul tampilan Grafik Windows XP seperti gambar dibawah ini.
14. Setelah itu akan muncul proses instalasi berbasis grafik seperti gambar dibawah ini.
 
15. Ikuti langkah-langkahnya sampai pada bagian restart. tekan OK untuk langsung restart seperti gamabr dibawah ini.
16. Dan akan muncul lagi jendela Windows XP seperti gambar dibawah.
17. Akan mucul tampilan grafik Welcome to Microsoft Windows dan klik Next.
 
18. Dan pada bagian Help Protect Your PC sebaiknya pilih Not Right Now.
19. Lalu tinggal Next, Next, dan Next... Sampai muncul jendela Welcome
 
20. Dan akhirnya muncul tampilan dekstop Windows XP seperti gambar dibawah ini.
21. Lalu tinggal instal CD Driver Hardware dan aplikasi penduking lainnya.

Konfigurasi BIOS

Langkah- langkah mengatur (seting BIOS)
A.Langkah-langkah masuk ke Bios
1. Hidupkan Komputer
2. Tekan Tombol Del berulang kali pada saat booting
3. Muncul menu utama BIOS

B.Langkah-langkah seting BIOS
Dari gambar diatas dapat kita lihat menu utama dari Award Bios yang akan kita uraikan satu persatu.

1. Standart CMOS Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi standar setup BIOS, seperti mengatur tanggal, jam, harddisk, floppy disk, dan sebagainya.
  • Date : Diisi dengan tanggal, bulan, tahun, saat kita menseting bios.Tekanlah tombol Page Up atau Page Down untuk setiap kali melakukan perubahan setting.
  • Time : Diisi dengan waktu (jam, menit dan detik)..
  • Harddisk Berisi spesifikasi Type, Size, Cyls, Head, Landz, dan Sector harddisk. Dan bias juga mengkonfigurasi Mode harddisk sesuai dengan spesifikasi harddisk.
  • Drive A, Drive B Berisi tipe floppy disk drive yang terpasang pada komputer. Settinglah floppy disk drive pada field ini sesuai tipe yang digunakan. Atau, pilihlah “None” jika floppy disk drive tidak dipasang.
  • Video Berisi tipe kartu grafis yang digunakan komputer. Pilihan yang diberikan biasanya “EGA/VGA. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80 atau MONO. Pilihlah salah satu type sesuai jenis kartu grafis yang digunakan.
  • Halt On Berisikan perintah yang dilakukan komputer termasuk menentukan waktu komputer berhenti bekerja (halt). Pilihlah “All Errors” sehingga komputer akan berhenti bekerja (halt) ketika terjadi kesalahan pada sistem.

2. BIOS Features Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh BIOS, seperti : mencegah virus, menentukan awal booting, mempercepat booting, dan sebagainya.
  • Virus Warning Berfungsi mendeteksi dan mencegah penyebaran virus. (pilih “disabled”)
  • CPU Internal Cache Berfungsi mengaktifkan dan menonaktifkan (enable/disable) CPU Internal Cache (cache-memory level 1) yang ada pada prosesor sebagai penampung data sementara akan diolah oleh prosesor. (pilih “enabled”)
  • External Cache : Berfungsi meningkatkan performa sistem. (pilih “enabled”). Dengan pilihan tersebut sistem akan menggunakan cache memory lain yang ada pada sistem untuk menampung sementara data yang akan diproses oleh prosesor.
  • Quick Power On Self Test : Berfungsi memeriksa komponen-komponen komputer pada saat melakukan cold boot. Apabila memilih “disabled”, komputer akan melakukan proses lebih lama, seperti memeriksa memori hingga tiga kali. Pilih “enabled”, agar komputer melakukan proses lebih singkat dan cepat
  • Boot Sequence : Berfungsi menentukan urutan proses booting. Pilihlah “C Only”. agar komputer melakukan booting hanya dari harddisk. Jika urutan booting dimulai dari floppy disk drive, ubahlah menjadi “A
  • Swap Floppy Drive : Berfungsi menukar posisi drive A dan drive B. Jika memilih “enabled”, drive A akan menjadi drive B, demikian sebaliknya. Apabila komputer hanya memiliki drive A, pilihlah “disabled” sebagai pilihan yang lebih aman.
  • Boot Up Floppy Seek : Berfungsi mengetahui jenis track yang digunakan oleh disk drive. Pilih “disabled” untuk mempercepat booting.
  • Boot Up Numlock Status : Berfungsi mengaktifkan tombol numlock pada saat komputer boot. Pilih, “on” agar BIOS mengaktifkan fungsi numlock extended At-keyboard pada saat booting. Anda juga dapat memilih “off”.
  • Boot Up System Speed : Berfungsi menentukan keadaan komputer pada saat boot up. Pilihlah “high”, agar komputer melakukan proses lebih cepat.
  • Security Option : Berfungsi menentukan kapan password akan diaktifkan. Jika memilih “setup”, komputer akan meminta password pada saat BIOS-setup dijalankan. Dan jika memilih “System”, komputer akan meminta password pada setiap kali komputer melakukan booting. Konfigurasilah security option sesuai kebutuhan Anda.
  • OS Selector for Dram : > 64 MB Berfungsi menentukan konfigurasi kapasitas memori yang digunakan. Jika menggunakan memori lebih dari 64 MB, pilihlah “OS2″. Jika menggunakan memori lebih kecil dari 64 MB, pilihlah “Non-OS2″.
3. Chipset Feature Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset, misalnya timing memori. Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja komputer secara keseluruhan.

4. Power Management Setup
Menu untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk menghemat energi komputer.
  • HDD Power Down : Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar harddisk akan dimatikan secara otomatis dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar harddisk terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
  • VGA Active Monitor : Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar monitor akan dimatikan secara otomatis jika dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar monitor terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
5. PNP/PCI Configuration
Menu untuk konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi IRQ.

6. Integrated Pheriperals
Menu untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fasliitas yang berhubungan dengan perangkat terhubung dengan motherboard seperti harddisk controller, floppy disk controller, serial dan parallel port meliputi konfigurasi port dan IRQ. Non aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk membebaskan IRQ.

7. Load Setup Defaults
Menu untuk meningkatkan kinerja komputer secara instant. Apabila komputer berjalan stabil dengan setting ini, Anda dapat melakukan konfigurasi setting tambahan.

8. Supervisor Password
Menu untuk membuat password supervisor, password ini berlaku untuk proses booting dan proses konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, setiap orang tidak dapat mengaktifkan sistem operasi memasuki dan melakukan perubahan setup jika tidak dapat melewati password yang ini. melindunginya. Buatlah password supervisor atau abaikan jika dirasa tidak perlu.

9. User Password
Menu untuk membuat password user, password ini hanya berlaku untuk proses booting saja dan tidak bisa digunakan untuk mengubah konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, sistem operasi tidak akan diaktifkan selama pengguna tidak melewati password akan tetapi dapat melakukan perubahan konfigurasi setup. Buatlah password user atau abaikan jika dirasa tidak perlu.

10. IDE HDD Auto Detiction
Menu untuk mendeteksi parameter-parameter harddisk yang dikenali komputer, seperti Type, Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya. Gunakanlah setting “Yes” untuk port yang aktif, dan settinglah “No” untuk port yang tidak digunakan.

11. HDD Low Level Format
Menu untuk melakukan proses format harddisk. Tidak semua komputer memiliki BIOS dengan fasilitas ini.

12. Save & Exit Setup
Menu untuk menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.

13. Exit Without Saving
Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.
Ada beberapa cara untuk masuk ke Setup BIOS yaitu diantaranya :